"Coretan dinding adalah kriminal, jika korupsi itu seni."
Itu adalah salah satu dari sekian banyak kata-kata
yang saya lihat di dalam kamar mandi laki-laki di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP) di Universitas Sumatera Utara (USU).
Ya, pagi tadi, saya beserta 5 orang teman lainnya
dari sekolah saya mengikuti olimpiade sosiologi yang diadakan oleh Ikatan
Mahasiswa Sosiologi (IMASI) USU. Di sana sudah banyak teman dari sekolah lain
yang sudah duduk untuk menunggu waktu ujian. Sesampainya di sana, kami pun
langsung melakukan registrasi dan kemudian bergabung dengan teman-teman yang
lain untuk menunggu ujian dimulai.
Sewaktu menunggu dimulainya ujian, saya kebelet
untuk buang air kecil. Saya pun menanyakan kepada salah seorang panitia dimana
kamar mandi dan dia pun menunjukkan kepada saya jalan untuk ke kamar mandi.
Saya pikir kamar mandi yang berada di salah satu universitas terbaik yang ada
di sumatera utara ini bersih dan nyaman, tetapi sebaliknya, baunya tidak sedap
dan di dindingnya banyak sekali coretan-coretan yang bagi saya sangat tidak
perlu.
Tetapi dari sekian banyak coretan dinding yang saya
baca di dalam kamar mandi tersebut, saya tertarik dengan kalimat
”Coretan dinding adalah kriminal, jika korupsi itu
seni.”
Sebuah kalimat sederhana namun bagi saya mempunyai
arti yang sangat tidak sederhana. Saya tidak tau siapa yang menulis kalimat
ini, tapi siapa pun itu saya yakin pasti kalimat ini merupakan sedikit dari
curhatan hatinya, sebuah curhatan tentang sebuah negeri dimana berita tentang korupsi
sudah menjadi makanan sehari-hari, sebuah negeri dimana pelaku korupsi
‘dilindungi’, dan sebuah negeri dimana korupsi sudah menjadi seni. Mungkin sang
penulis dinding sudah tidak tau harus mengekspresikannya dimana lagi, dan
mungkin, tempat yang cocok bagi dia adalah kamar mandi. Haha
Ya, terlepas dari coretan itu, setelah 90 menit
mengikuti ujian, kami pun menunggu pengumuman 6 tim terbaik yang kemudian akan
di’adu’ kembali untuk mengambil 3 tim terbaik.
Pengumuman pun dibacakan, dari 6 tim yang dibacakan
panitia tidak satupun yang menyebut sman10 medan. Iya, asal sekolah kami. Kami
gagal. Ya, mungkin hari ini bukan rezeki kami untuk mendapatkan juara olimpiade
sosiologi yang sudah 5 kali diadakan fakultas tersebut.
Apapun hasil dari kegiatan tersebut, saya tetap
mengambil hal positifnya, yaitu ekspresikanlah apa yang kamu pikirkan, walaupun
hanya coretan kecil di dinding kamar mandi laki-laki. hahaha
Komentar
Posting Komentar